Inilah Proses Pengerjaan Sablon manual Plastisol

  1. Pecah warna
    • Sablon Plastisol adalah salah satu sablon yang di proses secara manual atau digesut dengan tenaga manusia. Maka dari itu setiap design harus dipecah ke masing-masing warna penyusunnya. Setiap warna akan menjadi satu screen. Jika design tersusun dari 3 warna, maka akan dibutuhkan 3 screen untuk melakukan proses sablon. Jika design terdiri dari 8 warna, maka dibutuhkan 8 screen juga untuk melakukan proses sablon. Setelah design dipecah maka akan di print dengan tinta hitam yang selanjutnya akan masuk di proses afdruk.
  2. Afdruk
    • Setelah hasil pecah warna di print, kemudian hasil print setiap warna akan dibuat menjadi screen melalui proses afdruk. Proses afdruk adalah proses mencetak gambar pada sebuah screen yang nantinya akan dijadikan cetakan untuk disablon.
  3. Setting screen
    • Setiap hasil afdruk yang masing-masing mewakili satu warna kemudian di setting di meja sablon untuk disatukan menjadi sebuah gambar sesuai design yang dipesan customer.
    • Proses ini juga dibarengi dengan proses pencampuran warna tinta plastisol sesuai dengan warna penyusun pada design.
  4. Proving
    • Ini adalah proses yang paling krusial. Sebelum disablon secara masal, hasil setting sablon dipastikan sama dengan design yang di pesan customer. Hal yang dicocokan meliputi: warna, font, kelengkapan huruf, ejaan, ukuran design, dan kelengkapan elemen design.
  5. Mass Printing
    • Setelah hasil proving bisa dikatakan memenuhi syarat cetak, lalu lanjut proses sablon secara massal. Dalam proses ini sablon dilakukan per warna, dikeringkan per warna juga hingga membentuk design utuh di semua kaos.
  6. Finishing
    • Setelah di sablon, hasil sablon di finishing sesuai permintaan customer. Jenis finishing yang paling umum yaitu finishing doff. Alat yang digunakan adalah mesin heatpress.

Itulah 6 proses pengerjaan sablon manual menggunakan tinta plastisol.